Ada sebahagian orang mengatakan bahwa mengadakan perayaan maulid Nabi adalah bentuk kecintaan terhadap beliau Shallallohu ‘alaihi wasallam. Bagaimana mungkin orang yang melanggar perintah Rosul malah kita katakan bahwa ia cinta kepada Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam ?
Siapa yang paling cinta kepada Rosululloh ?
Tiada yang terlebih mencintai Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam melainkan para sahabat -radhiallohu ‘anhum-. Mereka (para sahabat) memberikan harta bahkan jiwanya demi perjuangan dakwah rosululloh yang mereka cintai.
Namun, adakah mereka menyelenggarakan maulid (ulang tahun) Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam ? Apakah trus kita katakan bahwa mereka tidak mencintai rosul karena tidak merayakan ulang tahun beliau shallallohu ‘alaihi wasallam ? Alangkah buruknya tuduhan ini…!!! Ketahuilah bahwa tidak didapati satu haditspun bahkan atsar shahabat yang menetapkan disyari’atkannya perayaan maulid nabi.
Alangkah ironinya, orang-orang dizaman ini yang mengaku mencintai Nabi lantas mewujudkan bentuk kecintaanya dengan hal-hal yang dilarang oleh Nabi sendiri. Seperti Merayakan maulid (Ulang Tahun) Nabi, yang Nabi sendiri tidak pernah menyuruh, bahkan hal tersebut merupakan perbuatan mengada-ada dalam Agama, termasuk bid’ah yang dilarang oleh Alloh dan RosulNya. Dan pelakunya akan dijebloskan kedalam Neraka. Wallohul Musta’an
Cinta Rosul itu Dengan mentaatinya
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah (Muhammad), Jika kalian (benar-benar) mencintai Alloh, maka ikutilah aku Niscaya Alloh akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kamu, dan Alloh maha pengampun lagi maha penyayang.” [Ali Imran :31]
Agama ini mudah, jangan dipersulit
Sebahagian orang yang telah terbiasa dengan melakukan bid’ah maulid dan sebagainya mungkin akan berkata “wah, susah banget agama ini kalau sedikit-sedikit dilarang/bid’ah”.
Padahal Agama ini dengan syariat yang sempurna telah menjadikan kita mudah dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Tetapi, ada orang-orang yang dengan hawa nafsunya telah menambahi ajaran Islam yang Mudah ini sehingga memberatkan.
Sebagai contoh misalnya ; Islam tidak mensyari’atkan Maulid, tapi kebanyakan orang malah melakukannya, bukankah ini suatu pembebanan, ya untuk mengadakannya saja diperlukan dana yang tidak sedikit. Jangan dipungkiri, hal ini telah mendarah dan menjadi daging yang susah untuk ditinggalkan. kecuali orang-orang yang diberikan hidayah dan dirahmati oleh Alloh Ta’ala.
Dan ingatlah wasiat Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam,
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
“Siapa saja yang mengada-ada dalam urusan kami ini (agama Islam) maka ia ditolak”
[HR. Bukhary dari Aisyah Radhiallohu ’anha]
Alangkah meruginya mereka jika saja mereka menyadarinya.
Maulid itu Bid’ah (Tidak ada Dalil Pensyariatannya)
Para Ulama ketika ditanya tentang hukum merayakan/ mengadakan peringatan ulang tahun (Maulid) Nabi Muhammad Shallallohu ‘alaihiwasallam, berkata :
لأن ذلك من البدع المحدثة في الدين
“Sesungguhnya hal yang demikian itu (merayakan Maulid) adalah bid’ah lagi mengada-ada dalam agama.”
Maka mereka yang mengadakan maulid Nabi tanpa disadari telah menentang, memungkiri bahwa agama ini telah disempurnakan oleh Alloh. Mereka menyangka bahwa Maulid adalah bagian dari agama.
Nah, apakah ini merupakan sebuah bentuk kecintaan kepada Rosul, dari para pembuat bid’ah ? Oh, Alangkah Jauh Panggang dari Api.
Siapa yang paling cinta kepada Rosululloh ?
Tiada yang terlebih mencintai Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam melainkan para sahabat -radhiallohu ‘anhum-. Mereka (para sahabat) memberikan harta bahkan jiwanya demi perjuangan dakwah rosululloh yang mereka cintai.
Namun, adakah mereka menyelenggarakan maulid (ulang tahun) Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam ? Apakah trus kita katakan bahwa mereka tidak mencintai rosul karena tidak merayakan ulang tahun beliau shallallohu ‘alaihi wasallam ? Alangkah buruknya tuduhan ini…!!! Ketahuilah bahwa tidak didapati satu haditspun bahkan atsar shahabat yang menetapkan disyari’atkannya perayaan maulid nabi.
Alangkah ironinya, orang-orang dizaman ini yang mengaku mencintai Nabi lantas mewujudkan bentuk kecintaanya dengan hal-hal yang dilarang oleh Nabi sendiri. Seperti Merayakan maulid (Ulang Tahun) Nabi, yang Nabi sendiri tidak pernah menyuruh, bahkan hal tersebut merupakan perbuatan mengada-ada dalam Agama, termasuk bid’ah yang dilarang oleh Alloh dan RosulNya. Dan pelakunya akan dijebloskan kedalam Neraka. Wallohul Musta’an
Cinta Rosul itu Dengan mentaatinya
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah (Muhammad), Jika kalian (benar-benar) mencintai Alloh, maka ikutilah aku Niscaya Alloh akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kamu, dan Alloh maha pengampun lagi maha penyayang.” [Ali Imran :31]
Agama ini mudah, jangan dipersulit
Sebahagian orang yang telah terbiasa dengan melakukan bid’ah maulid dan sebagainya mungkin akan berkata “wah, susah banget agama ini kalau sedikit-sedikit dilarang/bid’ah”.
Padahal Agama ini dengan syariat yang sempurna telah menjadikan kita mudah dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Tetapi, ada orang-orang yang dengan hawa nafsunya telah menambahi ajaran Islam yang Mudah ini sehingga memberatkan.
Sebagai contoh misalnya ; Islam tidak mensyari’atkan Maulid, tapi kebanyakan orang malah melakukannya, bukankah ini suatu pembebanan, ya untuk mengadakannya saja diperlukan dana yang tidak sedikit. Jangan dipungkiri, hal ini telah mendarah dan menjadi daging yang susah untuk ditinggalkan. kecuali orang-orang yang diberikan hidayah dan dirahmati oleh Alloh Ta’ala.
Dan ingatlah wasiat Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam,
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
“Siapa saja yang mengada-ada dalam urusan kami ini (agama Islam) maka ia ditolak”
[HR. Bukhary dari Aisyah Radhiallohu ’anha]
Alangkah meruginya mereka jika saja mereka menyadarinya.
Maulid itu Bid’ah (Tidak ada Dalil Pensyariatannya)
Para Ulama ketika ditanya tentang hukum merayakan/ mengadakan peringatan ulang tahun (Maulid) Nabi Muhammad Shallallohu ‘alaihiwasallam, berkata :
لأن ذلك من البدع المحدثة في الدين
“Sesungguhnya hal yang demikian itu (merayakan Maulid) adalah bid’ah lagi mengada-ada dalam agama.”
Maka mereka yang mengadakan maulid Nabi tanpa disadari telah menentang, memungkiri bahwa agama ini telah disempurnakan oleh Alloh. Mereka menyangka bahwa Maulid adalah bagian dari agama.
Nah, apakah ini merupakan sebuah bentuk kecintaan kepada Rosul, dari para pembuat bid’ah ? Oh, Alangkah Jauh Panggang dari Api.
Februari 28, 2008 Posted by yanti

Tidak ada komentar:
Posting Komentar